Powered by Blogger.
RSS

Peduli terhadap Keselamatan Bersama

ilustrasi foto dari: blog.gocollege.com
Postingan ini dibuat karena udah dua kali saya hampir ditabrak dari depan oleh mobil yang nyalib kendaraan di sebelahnya. Kejadiannya di jalan raya kecil di tempat saya tinggal.

Saya yakin pengendara itu melihat saya. Lalu dengan sedikit perhitungan ia yakin tidak akan menabrak saya karena ia berpikir saya yang akan minggir supaya nggak ketabrak.


Masalahnya saya berfikir dua kali untuk minggir karena di tepi jalan itu ada pasir yang lumayan banyak. Jika saya melewatinya dengan cepat, saya bisa terpeleset. Mungkin lebih baik terpeleset dan menjatuhkan diri ke tepi jalan daripada ditabrak mobil. Namun, secara alami tentunya insting yang kita miliki akan mendorong kita untuk menjaga diri kita dari kedua bahaya tersebut.

Dalam momen yang sekejap itu, tentunya saya kaget dan juga bingung. Akhirnya saya berusaha sesegera mungkin mengecilkan gas dan sedikit minggir. Mobil itu lewat tidak sampai sejengkal dari saya (dengan lajunya). Sempat keluar makian dari mulut saya (nggak sampai neriakin sih, hehe).

Orang yang nyalib di jalan raya besar, oke saya masih bisa terima dengan alasan jalannya cukup lebar (walau tetap harus berhati-hati juga). Nah ini, jalan raya kecil yang dibagi dua lajur berlawanan? Saya nggak terima deh sama mobil yang nyalib dengan lajunya tersebut. Berpikir kendaraan kecil (motor) di depannya bisa mengamankan dirinya sendiri dengan perhitungan yang untung-untungan. Hey, pikirkan keselamatan orang lain juga dong. Bukan hanya Anda saja yang mau selamat hingga tujuan. 
Keselamatan manusia itu bukan untung-untungan. Selain itu, jangan mengandalkan orang lain dalam menjaga keselamatan bersama. Diri kita sendiri lah yang pertama kali harus melakukannya.
Postingan ini dibuat bukan untuk melampiaskan omelan terhadap anonim yang hampir menabrak saya itu sih.... Hanya dengan harapan besar agar para pembaca semakin menyadari pentingnya peduli terhadap keselamatan bersama, sehingga dapat mencegah hal-hal yang tentunya tidak kita inginkan.


Ayah saya mungkin orang yang paling berhati-hati di jalan raya yang pernah saya kenal. Ayah-lah yang mengingatkan saya untuk waspada dan hati-hati ketika berada di jalan raya. Selain itu Ayah paling tidak suka dengan 'perhitungan yang untung-untungan' ketika kita berada di jalan. Dengan alasan sedang buru-buru akhirnya kita nekat melakukan sesuatu yang membahayakan diri kita dan orang lain. Salah satunya seperti kasus di atas. 

Sekali lagi, keselamatan manusia bukan untung-untungan.

Semoga bermanfaat.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment

Silakan berikan komentar Anda mengenai postingan ini, terima kasih :)

Silakan mengisi buku tamu :)