Powered by Blogger.
RSS

Dia 'Klik' di Hati

ilustrasi foto dari: deviantart.com
Kita dapat saja jatuh cinta pada seseorang dan merasa orang tersebut adalah pasangan yang tepat untuk kita. Tapi bagaimana jika suatu hari kita menyadari bahwa justru orang lain yang tidak kita sangka-sangka bisa jadi adalah pasangan yang tepat buat kita. Bukankah Tuhan lebih mengetahui sedangkan kita hanya bisa mengira-ngira?

Saya tidak mengetahui seberapa hebat keajaiban yang Tuhan berikan pada ciptaan-Nya yang bernama cinta. Terkadang ketika kita mau membuka mata hati dan pikiran kita. Kemudian kita menyerahkan segala kemungkinan ke depannya kepada Tuhan, maka setelah itu tiba-tiba saja kita seolah-olah tahu bahwa 'dia' adalah orang yang tepat buat kita. Orang yang selama ini kita cari dan kita tunggu-tunggu. Bahkan di atas segala ketidakmungkinan. Semuanya hanya memberitahumu untuk yakin dan menunggu hingga saatnya tepat.

Kebanyakan orang menamakannya dengan istilah: "dia 'klik' di hati".
Kau hanya tahu bahwa selama ini dia pun menyimpan perasaan yang sama terhadapmu.
Kau hanya tahu bahwa dia dapat melihat kelebihan di balik kekuranganmu.
Kau hanya tahu bahwa dia akan menerima masa lalumu.

Di atas segala ketidakmungkinan seperti sikapnya yang tampak acuh dan bahkan mungkin saja kalian baru saling mengenali. Ataupun alasan lain seperti perbedaan latar belakang (keluarga, ekonomi, pendidikan, usia, dll.) yang (dalam pikiran kita) tidak memungkinkan kita dan dirinya untuk bersama.

Hatimu hanya yakin bahwa dialah orang yang selama ini kau nantikan. Sekalipun kalian baru saja bertemu dan bahkan dia belum bersamamu di saat-saat sulitmu sebelum ini. 
Namun kau seolah-olah yakin bahwa dialah yang diperuntukkan Tuhan untuk kau lalui suka dan dukamu setelah ini bersamanya.
Lalu bagaimana jika segalanya tidak sesuai dengan keinginan kita?
Sekali lagi manusia hanya bisa mengira-ngira.
Seandainya saya memang tidak bisa bersamanya, Ah sudahlah mungkin Tuhan menilai saya tak cukup baik untuk orang sebaik dirinya. Sekalipun saya tak bisa bersamanya. Sekalipun segala ketidakmungkinan di atas menyandung jalan saya bersamanya. Saya sudah cukup bahagia karena telah dapat mencintainya dalam diam. Menyayanginya dari jauh. Saya sudah cukup bahagia dapat menyapanya lewat pesan dan mendapatkan balasan darinya.

Saya tahu saya bohong jika tidak menginginkan hal yang lebih dari itu semua. Namun, sudahlah, Tuhan tidak tidur. Jika baik di mata Tuhan, jodoh tidak akan kemana. Saya hanya berharap kebahagiaan untuknya.

Saya baru tersadar saya mulai mencintainya. Betapa bodohnya saya yang beberapa kali berusaha menjodohkannya dengan orang lain! Karena saya merasa saya tak cukup baik untuknya. Karena saya merasa dengan keadaan saya, saya tidak bisa bersamanya.

Baik-baiklah, saya mencintaimu dalam diam.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment

Silakan berikan komentar Anda mengenai postingan ini, terima kasih :)

Silakan mengisi buku tamu :)