Powered by Blogger.
RSS

Yang Indah Tak Harus Mewah


Delapan Februari kemarin adalah saya berganti umur menjadi dua puluh empat (Tuhaaan....kembalikan ke tujuh belas please...... :D :P). Tanggal tujuh Februari pukul 23.55 saya, Bapak, dan Mamah belum tidur. Bapak dan Mamah masih selonjoran di ruang keluarga sembari menonton film di televisi. Saya bersegera ke dapur untuk membuatkan teh dan kopi yang akan saya sajikan kepada Bapak dan Mamah serta diri saya sendiri. Teh untuk saya dan Bapak serta kopi untuk Mamah. Sekitar tiga menit kemudian, teh dan kopi pun siap disajikan lalu saya bawa ke ruang keluarga.



Bapak dan Mamah terkejut melihat saya tiba-tiba membuatkan teh dan kopi. Maklum biasanya saya paling malas kalau disuruh membuat teh dan kopi (blushing cheek ;p). Saya pun menyajikan teh dan kopi tersebut di depan Bapak-Mamah dan berkata:
"Pak, Mah, terima kasih ya, sudah mendampingi adek selama dua puluh empat tahun ini. Apalgi tahun-tahun terakhir adalah tahun-tahun terberat. Lebih berat dari mengajari adek berjalan waktu kecil...."
Bapak-Mamah pun mengucapkan selamat ulang tahun, menyalami, dan memelukku. Bapak langsung mengambil snack dan wafer tango untuk dimakan bersama. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami bertiga merayakan ulang tahun saya yang ke dua puluh empat dengan sederhana. Tanpa kue tart, tanpa kado, tanpa nyanyian, tanpa tepuk tangan yang meriah sebagaimana ulang tahun pada umumnya. Namun, segalanya terasa begitu membahagiakan dan penuh rasa syukur. 
"Yang indah memang tak harus mewah. Sebab indah itu hadir dari dalam hati."
Tahun-tahun terakhir memang tahun-tahun terberat buat kami. Terlebih sejak saya terkena OCD dan menghambat saya untuk lekas lulus kuliah. Bapak-Mamah adalah yang paling setia mendampingi saya di saat terberat saya. Dalam keadaan paling putus asa sekali pun. Entah sudah berapa banyak saya menyusahkan dan menyakiti hati kedua mereka.

Dalam keadaan seperti ini pun saya belajar untuk menghargai arti teman. Belajar untuk menerima dan menghargai orang lain. Saya jadi bisa melihat mana teman yang sebenar-benarnya teman. Yang selalu ada baik suka maupun duka, benar atau pun salah. Tidak pernah meninggalkan walau dalam keadaan apapun.

Sayalah yang harus belajar untuk melapangkan hati dan pikiran saya agar bisa seperti mereka.

Saya harus semangat nih, mengejar target-target saya.

Demi mereka.

Untuk teman-teman lain yang memliki OCD, ayo terus berjuang. Kalian tidak sendiri. Ganbatte! \(^_^)/




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment

Silakan berikan komentar Anda mengenai postingan ini, terima kasih :)

Silakan mengisi buku tamu :)